Jumat, 11 Juni 2010

Facebook Vs Millatfacebook

Seiring dengan kejadian Mavi-Marmara, konflik Israel-Palestina mencuat di berbagai media. Anehnya, beberapa media yang dahulu ‘apatis’ dengan masalah ini berubah menjadi media yang getol memprovokasi. Tak heran jika masyarakat dengan sekuat tenaga mengutuk Israel dengan berbagai cara.

Entah bagaimana, facebook yang dimiliki oleh Mark Zukkerberg yang seorang Jew pun ikut terkait dalam konflik ini. Boikot terhadap situs ini memang tak tersentuh walaupun ‘wacana boikot’ terhadap beberapa produk Israel telah dilakukan sejak lama. Beberapa fokus boikot memang lebih mengarah kepada produk-produk makanan ketimbang produk-produk IT seperti ini.

Walaupun belum diketahui pasti bahwa Mark adalah seorang zionis (karena tidak semua jew adalah zonis), wacana boikot facebook gempar dan seperti bola salju, menggelinding begitu cepat. Dari beberapa pencarian data, penulis belum bisa memastikan bahwa mark adalah seorang zionis. Penulis juga belum bisa memastikan bahwa dana facebook memang mengalir kepada Israel. Hanya saja, memang ditemukan data yang tidak valid yang mengatakan bahwa 100% dana facebook dialirkan kepada Israel.

Kontan aktivis-aktivis muslim pun berbondong-bondong ‘hijrah’ dari facebook kepada muslim social network, millatfacebook. Situs ini diklaim sebagai situs tandingan facebook yang dimiliki oleh seorang muslim. Percepatannya pun luar biasa karena dalam waktu singkat telah memiliki anggota di atas dua ratus ribu pengguna.

Dari pencarian di wikipedia mengenai millatfacebook, memang ditemukan bahwa pemilik situs ini adalah seorang pakistan yang muslim. Namun logika penulis berbalik ketika penulis menerima pesan dari seorang teman yang dengan deteksi IP address mengatakan bahwa server pusat dari millatfacebook berada di USA, Nah lho!! Belum lagi jika kata ‘millat’ diubah menjadi ‘milat’ (dengan satu ‘L’), maka akan ditemui social network yang sama-sama membenci zionis, anti yahudi, dan sama-sama menunjukkan sisi Islam garis keras. Mungkin IP addressnya salah, namun ketika dicek pusat server dari republika.com, servernya ada di Indonesia. Nah lho lagi!!!

Logika bisnis pun mencuat dari benak penulis, apa benar situs ini dibuat sebagai ‘barang subtitusi’ bagi para muslim yang anti zionis? Atau hanya sebagai ‘insting bisnis’ untuk menangkap peluang kebencian pasar terhadap zionis? Logika politik pun ikut mencuat. Jika benar bahwa millatfacebook berada di USA, jangan-jangan kemunculannya pun digunakan sebagai sarana pemetaan bagi pihak yang anti Islam fundamental, radikal, atau anti zionis?? Hayoo!! Perlu diketahui, bahwa pengguna terbanyak millatfacebook ternyata dari Indonesia. Dan jika logika pemetaan ini benar, maka Indonesia bisa dicap sebagai negara Islam fundamental, Hayyyoooo!!!!

Hehehe, terlalu konspiratif ya... yah, terlepas dari benar atau tidak logika yang digunakan penulis, seharusnya masalah ini kembali didiskusikan dalam ranah yang lebih mendasar.

Boikot terhadap produk-produk Israel dilakukan untuk menunjukkan simpati kepada masyarakat Palestina yang sudah begitu lama dijajah oleh Israel. Sesama muslim adalah bersaudara, tak peduli di Indonesia, Arab, Palestina, atau bahkan jika ada di planet namec sekalipun. Kita semua bersaudara selama bibir ini sama-sama mengucapkan ‘Asyhadualaa ilaaha Illallah’.

Lebih jauh, boikot dilakukan sebagai sarana aktualisasi iman, yang berdasar pada kalimat ‘iman seseorang itu dengan tangan, jika tak mampu dengan lisan, jika tak mampu maka dengan hati, dan yang terakhir adalah selemah-lemah iman’. Jika kita tak mampu membantu saudara kita di sana dengan turun langsung ke medan jihad, cukuplah boikot kepada produk-produk musuh mereka menjadi solusi bagi kita. Lebih tegas lagi, masalah ini telah menjadi fatwa yang dikeluarkan oleh Ustadz yusuf Qardlawy bersama seluruh ulama dalam konfensi ulama internasional.

Namun masalahnya, facebook tidaklah termasuk produk yang mesti diboikot dalam konfensi ulama Internasional. Padahal ketika fatwa itu muncul, facebook sudah menjadi social network yang besar.

Boikot terhadap facebook akan menjadikan umat muslim kehilangan senjata dalam pertarungan informasi di dunia maya. Perlu diketahui, ketika penyerangan kapal Mavi Marmara terjadi, facebook yang diklaim sebagai social network yahudi berbalik menjadi senjata bagi yahudi itu sendiri. Facebook berbalik menjadi situs anti zionis paska peristiwa Mavi Marmara tersebut.

Tidak mungkin melawan senapan jarak jauh dengan pedang. Begitu juga, tidak mungkin melawan provokasi anti Islam di facebook dengan senjata yang lebih rendah dari facebook. Senapan harus dilawan dengan senapan juga atau senjata yang lebih baik.

Namun ini tidak berarti melegalkan penggunaan facebook secara permanen, karena jika barang subtitusi selain facebook ada dan bisa digunakan untuk melawan facebook, maka kita harus mendukungnya.

Masalahnya sekarang, adakah barang itu??

2 komentar:

  1. ijin menyimak gan...
    mampir kesini ya : http://djiesaka.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Oke gan, btw, blognya banyak tentang entertainment y? hehehe lam kenal yaa...

    BalasHapus