This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 28 November 2009

Harapan Seorang Muslim

UNTAIAN DO'A

Ya ALLAH,
berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang,mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jamaah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda

Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian Ya ALLAH,
wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah

Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak Engkau Maha Tahu dan melihatnya Ya ALLAH,
kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami

Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami
"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"
Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman
Tangan-Mu Berlaku pasti atas kami
hukum-Mu Adil pasti atas kami

keputusan-Mu Ya ALLAH,
kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia
Maha Tahu-Mu akan segala ghaib
Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan dukan kami
Pencerah mata kami

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam dan perut ikan
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara
Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti

Saat para rakyat kecewa denganpara pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan

Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa

DO'A RABITHAH

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam mencintai-Mu, telah bertemu dalam mentaati-Mu, telah bersatu dalam menyeru-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu, kokohkanlah, ya Allah, ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tak pernah pudar, lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakkal kepada-Mu, hidupkanlah hati kami dengan ma'rifat-Mu, wafatkanlah kami dengan syahadah di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik pembela. Ya Allah, amin.

diambil dari: (http://agung.ourfamily.com/untaian_doa.htm)

Kamis, 19 November 2009

Buku dan Tulisan dalam Gerakan Pembaharu Gerakan Perubahan

Begitu kuatnya pengaruh sebuah bacaan dalam proses perubahan, sampai-sampai ada sebuah pepatah yang mengatakan: “jika ingin merubah seseorang maka ubahlah terlebih dahulu buku-buku yang dia baca.” Pernyataan ini membawa kesan yang sangat dalam tentang arti penting buku dalam kehidupan manusia. Buku yang sering dilihat hanya berupa kumpulan kertas dengan tinta yang terurai di atasnya ternyata memiliki sisi lain yang luar biasa, yang ternyata sangat dahsyat dan berpengaruh dalam peradaban manusia.

Tidak akan ada satu pun yang menampik, bahwa perubahan sikap dan cara pandang manusia-manusia luar biasa di dunia ini tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman dan fakta yang sering tidak sesuai dengan idealita yang ada di pikirannya, tetapi juga seringkali dipengaruhi oleh buku-buku apa saja yang dia baca. Che Guevarra, seorang legendaris dari Cuba mulai berubah sejak dia merasakan kondisi yang tidak ideal di negaranya. Akibat dari hal itu, dia memutuskan untuk mulai mengelilingi Amerika Latin untuk mengetahui fakta tentang negaranya. Alhasil dia terkejut karena menemui banyak sekali fenomena-ketidak adilan di kawasan Amerika Latin. Kegelisahan pun muncul dalam diri anak muda dari Cuba tersebut, walaupun dia tidak tahu persis tentang apa masalah mendasar dari negaranya. Ketika pulang dari berkelana, dia mulai membaca berbagai macam buku yang sangat dekat dengan pemikiran kiri. Hasilnya, dia memiliki kesimpulan bahwa ketidak-adilan, kemiskinan, kesengsaraan bangsanya sebenarnya menyentuh aspek yang paling fundamental, yaitu permasalahan pada sistem hidup liberal yang dianut negaranya.

Kita bisa melihat bahwa kombinasi dari buku dan kesenjangan yang terjadi antara idealita dan realita bisa merubah seseorang begitu hebatnya, sampai-sampai perubahan itu tertanam tajam dalam alam bawah sadarnya dan membuat seorang Che berani untuk melakukan perubahan. Itu pula yang terjadi dengan banyak manusia hebat di dunia ini. Manusia-manusia seperti Hasan Al-Banna, Karl Marx, Adam Smith, Napoleon Bonaparte, Adolf Hitller dan sebagainya pasti memiliki sebuah buku pegangan yang mengubah cara pikir dan sikap hidupnya. Dan akhirnya, mereka pun menulis pemikiran mereka secara murni seperti orang-orang yang menginspirasi mereka dan membuat lebih banyak lagi orang-orang dengan pemikiran yang sama seperti mereka.

Buku-buku kuat yang bisa mempengaruhi  itulah yang kurang dimiliki bangsa ini. Pemikiran-pemikiran Che Guevarra, Hasan Al-Banna, Adam Smith, dan manusia-manusia itu memang sangat kuat, tetapi tidak akan cukup kuat dalam merubah aksi-aksi gerakan perubahan di Indonesia. Penyebab utamanya jelas adalah perbedaan kondisi dari sang ideolog dengan pembacanya yang akhirnya berdampak pada sebatas perubahan mindset tanpa aksi konkret yang aplikatif. Dampaknya adalah aksi-aksi dan gerakan perubahan pun terkungkung dalam batas pemikiran yang kuno dan tidak relevan diterapkan saat ini.

Itulah penyebab gerakan-gerakan perubahan di negeri ini masih saja mengarah kepada aksi-aksi frontal yang cenderung politis dan kurang populis. Era baru dan zaman baru telah datang di negeri ini. Kondisi represif yang terjadi sebelum 1998 sudah tidak lagi terjadi. Saat ini bangsa Indonesia bebas meluapkan pemikirannya dan tidak akan ada yang melarang untuk mengkritisi pandangan siapapun di negeri ini. Hal ini seharusnya dilihat sebagai faktor yang sangat menentukan jalan perubahan yang akan digunakan, sehingga aksi-aksi perubahan tidak lagi jumud, tidak relevan, dan akhirnya mandeg dalam kebingungan.

Gerakan perubahan saat ini memiliki peran yang cukup berbeda dengan gerakan perubahan sebelum 1998. Peran gerakan perubahan saat ini bukan lagi mengurusi masalah perebutan ‘kemerdekaan’, tetapi lebih berat dari itu, yaitu mengisi ‘kemerdekaan’. Jika gerakan-gerakan perubahan sebelum 1998 menggunakan sarana jalanan dan aksi-aksi politis untuk merubah ketidak-adilan, maka sudah saatnya sekarang aksi-aksi itu bergeser kepada aksi inspiring. Alasan utama dari keharusan pergeseran ini karena jelas tujuan jangka pendek yang ada sangat berbeda dengan aksi-aksi sebelum 1998. Jika sebelum 1998 aksi-aksi gerakan perubahan bertujuan untuk menggulingkan rezim dan mengangkat penghargaan terhadap pemikiran dan perbedaan, maka setelah 1998, aksi gerakan perubahan seharusnya mengarah kepada pendidikan besar-besaran terhadap jiwa dan akal bangsa Indonesia yang pasti akan sangat berhubungan dengan dunia penulisan.

Perubahan adalah sebuah kepastian. Masalahnya tinggal dimana keberadaan seseorang dalam perubahan tersebut, bisa sebagai penonton perubahan, bisa sebagai prajurit perubahan, atau bisa juga sebagai panglima perubahan. Era telah berganti, dan gerakan perubahan pun juga butuh sebuah pembaharuan. Gerakan penulisan dengan produk buku-buku yang cukup kuat memiliki peran yang jauh lebih besar saat ini karena akan berfungsi sebagai sarana-sarana pendidikan bagi bangsa Indonesia. Tulisan-tulisan yang kuat akan membentuk pemikiran dan kepribadian seseorang sehingga mendorong orang lain juga menuliskan pemikirannya. Akselerasi produk-produk penulisan tersebut bak bola salju yang menggelinding, makin lama makin besar, makin cepat, dan makin kuat dan akhirnya cukup mampu mendobrak dinding batu yang kokoh.

Upaya pembaharuan membutuhkan kesinergisan dan koordinasi yang baik. Jika tidak, maka keburukanlah yang akan menjadi pemenang dalam pentas kehidupan. Wadah seperti FLP bisa menjadi jalan baru bagi pembaharuan ini. Hal ini selaras dengan pepatah yang mengatakan, “Kebaikan yang tidak terkoordinir akan kalah oleh keburukan yang terkoordinir”. Perubahan peran ini bukanlah hal yang cukup mudah dan sepele dilakukan. Jumlah dua ratus juta rakyat Indonesia tidaklah sedikit. Ditambah lagi dengan gempuran berbagai media dengan budaya-budaya ala kebarat-baratan yang dibawanya. Jika melupakan pentingnya koordinasi, sinergisitas, dan persatuan, gerakan pembaharu ini akan kandas tanpa makna melawan gerakan keburukan yang jauh lebih terkoordinir.

Rabu, 11 November 2009

Demi Cinta

"Maaf.. ku telah menyakitimu Ku telah kecewakanmu Bahkan ku sia-siakan hidupku, dan kubawa kau s'perti diriku Walau hati ini t'rus menangis Menahan kesakitan ini Tapi ku lakukan semua demi cinta Akhirnya juga harus ku relakan kehilangan cinta sejatiku Segalanya t'lah ku berikan Juga semua kekuranganku Jika memang ini yang terbaik Untuk diriku dan dirinya Kan ku t'rima semua demi cinta

Jujur, aku tak kuasa, saat terakhir ku genggam tanganmu Namun yang pasti terjadi, kita mungkin tak bersama lagi Bila nanti esok hari Ku temukan dirimu bahagia Ijinkan aku titipkan kisah cinta kita selamanya"

Ini liriknya kerispatih....

hmphh.. luar biasa banget...

dalem banget...

Senin, 02 November 2009

Pemuda Sejati Pembangunan Sejati

Aset potensial terbesar dalam kehidupan ini ada pada diri seorang manusia. Kalimat ini mengawali jelajah panjang tulisan ini sebagai paradigma awal perjalanan imajinasi. Manusia yang mana, dalam keadaan seperti apa, dan selama apa, menjadi pertanyaan serius yang mungkin tidak semua orang bisa mengetahuinya. Banyak orang yang mengetahui bahwa manusia sebenarnya merupakan robot tercanggih, terindah, tercepat, terpintar, dan terbaik yang ada di bumi ini. Dia memiliki aspek yang sangat kompleks dengan emosi, pikiran, spiritualitas, semangat, karsa, dan rasa yang tidak mungkin terbandingi oleh robot manapun di bumi ini.

Manusia sendiri terbagi dalam tiga fase di kehidupannya, yang akhirnya juga menjadi batas, bagi perbedaan kelebihan yang satu dengan yang lainnya. Tuhan menciptakan manusia dari bayi yang tidak bisa apa-apa sendirian, lalu bayi kecil itu tumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa, bersahabat, kuat, dan tegar. Seiring dengan berjalannya waktu, sosok tumbuh dari bayi tersebut tenryata makin berkurang kekuatannya. Sesosok itu makin berjalan membungkuk, lemah, tak bertenaga, bahkan seringkali hanya bisa tertidur di ataas ranjangnya. Tuhan memang menciptakan manusia dari lemah, lalu menjadi kuat, dan menjadi lemah kembali. Saat kuat itulah saat pemuda hidup, saat dimana manusia berada di pertengahan sepanjang kehidupannya.

Sejarah mencatat bahwa peran pemuda menjadi sangat sentral dalam peran perubahan. Tidak ada satupun revolusi, reformasi, transformasi dalam sejarah peradaban yang tidak digawangi oleh pemuda sebagai pionernya. Dari masa kenabian ala Nuh, Musa, Muhammad, sampai beberapa abad setelahnya yang memunculkan Napoleon, hitller, che, dan sebagainya selalu dipersembahkan oleh pemuda. Master piece dunia yang begitu indah dan menakjubkan selalu pasti tercetus dan terlontar dari sosok-sosok pemuda luar biasa. Pemuda itu seperti kertas tebal putih yang bersih dan indah. Siapapun bisa melukiskan warna di atas kertas putih itu. Dengan warna tersebut, kertas putih itu berubah menjadi kertas baru yang lebih matang, lebih bertenaga, dan lebih bermakna.

Kondisi Indonesia masih memprihatinkan. Kasus korupsi besar-besaran dengan mafia-mafia yang bekerja di dalamnya memperburuk keadaan bangsa yang sudah digerogoti berbagai penyakit moral, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Belum lagi ketika melihat di tengah keadaan saat ini, kepemimpinan masih saja ditalangi oleh orang-orang yang itu-itu saja. Roda besar kemajuan bangsa ini masih saja ditopang oleh mesin-mesin tua yang konservatif dan cenderung tidak idealis. Berpikir dengan pola pikir kuno yang tidak menuntut adanya perubahan.

Sudah saatnya Indonesia berubah. Perubahan sejati yang hanya bisa dilakukan oleh generasi penerus bangsa ini. perubahan yang seharusnya dipelopori oleh peran para remajanya, peran para pemudanya. Mirip dengan boedi utomo yang dengan kekuatan perubahan dan idelaismenya berhasil menjadikan dirinya sebagai pondasi perjuangan pergerakan Intelektual dalam kemerdekaan Indonesia.

Oleh pemudalah Indonesia seharusnya menyongsong masa depannya. Pembebasan yang dilakukan oleh pemuda akan lebih visioner dan berpikir jauh, bahkan melampaui batas usianya sendiri. Di saat para generasi tua masih berpikir bagaimana memper’kaya’ negeri ini dengan bangunan-bangunan fisik khas eropa, generasi muda akan hadir dan merubah paradigma tersebut. Generasi muda akan hadir dalam pembangunan yang sejati. Pembangunan yang tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik ‘kosong’ ala Eropa, tetapi juga pembangunan sosial, ekonomi, politik, moral, agama ala Indonesia. Ketika negeri ini telah benar-benar bebas dan merdeka dari penjajahan asing, generasi muda akan tetap bekerja sampai negeri ini mencapai titik kebaikan tertingginya, yaitu implementasi sepenuh dan seutuhnya amanah konstitusi dan pembukaan UUD 1945. Di titik inilah peran pemuda dalam pembangunan yang seharusnya.