Senin, 01 Maret 2010

Bertahan…

Kita pasti pernah mendengar sebuah kisah tentang seorang ibu, yang dengan susah payah berlari-lari kecil ke safa dan marwa, hanya untuk mencari setetes air untuk minum bayinya. Tidak ada yang meragukan tingkat keimanan ibu tersebut, pasti. Pernahkah ada seorang ibu di dunia ini yang begitu ikhlas rela ditinggalkan suaminya di tengah gurun pasir tandus tanpa air dan perbekalan dengan seorang bayi yang baru berumur beberapa bulan di pangkuannya, hanya karena Allah? Dan dengan sikap seteguh gunung tersebut, Allah menganugerahinya sebuah pancaran mata air sejuk yang setiap muslim di seantero dunia rindu untuk meminumnya.

Atau mungkin kita teringat tentang kisah seorang Ayyub, yang saat itu hampir memiliki segalanya. Namun Allah mengujinya dengan sebuah penyakit kulit, yang membuatnya jatuh hingga sejatuh-jatuhnya, bahkan keluarganya sampai menjauhinya. Apa yang dilakukannya? Tegar… dan bertahan dengan ujian tersebut. Begitu sabarnya hingga Allah sendiri yang memberikan keajaiban padanya, dengan nikmat yang berlipat ganda dibanding nikmatnya sebelumnya.

Membaca dan merenungi kisah-kisah inspiratif seperti itu memberikan makna yang dalam bagi kita, khususnya bagi kita yang jarang sekali bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Merah muka ini jika harus bertemu dengan seorang Hajar ataupun Ayyub, sangking tidak sanggupnya menahan malu atas ketidaksyukuran yang kita miliki.

Hidup memang seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah, selalu berputar mengikuti poros dan momentum waktunya. Seperti siang dan malam yang silih berganti mengikuti rotasi perputaran bumi. Seperti cerah dan mendung, yang menimbulkan pelangi indah di antaranya. Seperti air dan tanah, hitam dan putih, baik dan jahat, pria dan wanita, kanan dan kiri, kesetiaan dan pengkhianatan, kesamaan dan perlawanannya, yang menunjukkan bahwa selalu ada penyeimbang di dunia ini, yang membuat hidup ini begitu dinamis dan berarti.

Mungkin tidak banyak yang bisa terbagi dari tulisan ini, hanya sebuah refleksi dan curhat, dari seorang yang sedang galau hatinya. Berusaha untuk bertahan di tengah debu-debu beterbangan. Berusaha untuk tetap membuka mata di teriknya matahari siang. Berusaha untuk tetap tersenyum di tengah tekanan dan kehilangan. Berusaha untuk terus berlari di tengah kepenatan dan kelelahan. Berusaha untuk tenang dalam gaduhnya suara-suara dalam diri. Berusaha untuk menghayati dan memahami bahwa Allah memang memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya, walaupun seringkali itu merupakan sesuatu yang kita benci.

Yang kita bisa cuma bertahan, dan sabar… bertahan dan sabar… bertahan dan sabar….

“Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.” (Al-Mu’minun: 111)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar