Senin, 05 Desember 2011

Hope

4 Desember 2011. Tepat 1 bulan 2 minggu masa lepas kampus kuisi dengan berbagai kegiatan. Dari tidur hingga begadang, dari main sampai belajar, dari ketawa geje sampe stress bukan main. Masa depanku masih buram. Nggak tau ke mana kaki ini tertakdir untuk melangkah. Yang jelas sampe sekarang aku masih aktif update dan apply berbagai lowongan pekerjaan.

Kadang suka iri sama beberapa temen yang udah diterima kerja, apalagi kalo tempat kerjanya adalah salah satu dari perusahaan idaman. Sering banget minder, karena diri yang ga lebih baik dari mereka ini ngerasa ga begitu pantas bermimpi tinggi. Ipk ga cum laude, psikotes ga jago-jago amat, prestasi biasa-biasa aja, public speaking sama leadership juga mediocare. Njuk piye?

Duh! Kayaknya aku dah kena penyakit galau kronis. Semangatku ilang membawa impian. Beberapa kali kupaksakan semangat demi hadir panggilan tes. Tapi selesai tes bukan sembuh malah tambah parah gara-gara hasil tesnya ga lebih baik dari temen-temen lain.

Allahu Rabbi. Begitu besar keinginan ini untuk masuk ke perusahaan idaman. Semoga bukan tamak, tapi semata-mata untuk mereka, kedua manusia yang sudah 23 tahun merawatku dengan begitu luar biasa. Membanting tulang, mendoakan tiada henti, mendukung, hingga melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk membesarkanku hingga seperti sekarang.

Hamba tau kapasitas diri masih jauh di bawah kualitas yang lain. Tapi sungguh keinginan membalas kebaikan orang tua ini begitu besar, bahkan mungkin lebih besar dibanding keinginan beberapa dari mereka. Mohon izinkan Yaa Rabbi...Tiada daya dan kekuatan kecuali atas izin-Mu..

Bismillah..  di tengah kegalauan ini aku ingat beberapa bulan lalu, tentang kata-kata yang pernah begitu dalam bermakna buatku. Bahwa haram bagi seorang muslim untuk berputus-asa dari rahmat/pertolongan Allah. Dan dengan keyakinan itu, doa orang tua dan sedikit usaha, alhamdulillah Allah mengizinkanku untuk menyelesaikan skripsi di tengah kuliah 21 sks, magang 2 bulan dengan laporannya, dan sisa 1 bulan untuk finishing semuanya. Alhasil aku bisa lulus di bulan Oktober dan wisuda di bulan November. Sebuah keajaiban yang masih teringat begitu pesimisnya sebelum semua ini benar-benar terjadi.

Seharusnya keyakinan itu yang aku pegang sekarang. Meyakini bahwa sungguh mudah bagi Allah untuk memberikan pertolongan-Nya. Hanya, butuh sedikit usaha, sedikit saja untuk menunjukkan pada-Nya bahwa aku benar-benar serius dengan impianku. Berusaha sedikit lebih banyak dari orang lain, begitu yang tertulis dalam Negeri 5 Menara. Hanya sedikit saja, dan Allah akan menurunkan keajaiban pertolongan-Nya. Dari tempat yang tidak terduga-duga.

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 54)

“Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan” (QS. Al-Kahfi: 44)

Bismillah...

Semoga masih kuat untuk terus berharap dan bermimpi.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar