This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 14 Agustus 2009

Maha Besar Allah, atas Ujian dan Cobaan-Nya

“Benarkah Hawa tercipta dari bagian tulang Adam, sehingga Kau menetapkan dirinya untuk Adam….., jika benar, aku mohon jadikan aisyah berasal dari bagian diriku…. Dan tetapkan dirinya untukku yaa Allah…”

Sungguh Maha Besar Engkau .. Yaa Allah…. Engkaulah Tuhan Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Engkau berkuasa untuk membolak-balikkan hati anak manusia, dari benci menjadi cinta, dari cinta menjadi bosan, dari bosan menjadi rindu, dari rindu menjadi benci, dan begitu seterusnya. Engkaulah Yang Maha Berkuasa dalam merekayasa sesuatu hal sesuai keinginan-Mu, bahkan rekayasa yang tak pernah terbayangkan akan terjadi. Rekayasa yang sungguh halus, tak terasa, sangat elegan, dan sangat tak mungkin terpikirkan oleh manusia mana pun bisa Kau lakukan dengan sekejap saja. Seorang anak manusia yang menerimanya pun terkejut yaa Allah. Tak sadar dia ternyata sudah berada pada rekayasa-Mu, berada di dalam suatu kondisi yang tidak mungkin terpikirkan sebelumnya. Seorang yang awalnya tegar…. Mampu berpikir besar…. Bersikap layaknya seorang pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri….. tiba-tiba berbalik….

Tiba-tiba saja dia seperti lumpuh, tak memiliki kekuatan. Otaknya yang terbiasa memikirkan negara, bangsa, agama, tiba-tiba berbalik, hilang. Tiba-tiba saja sel-sel otak itu memuncukan bentuk-bentuk kerinduan, cinta, kasih sayang, kecemburuan yang sebelumnya sangat tidak mungkin berada di dalamnya. Tiba-tiba mata yang terbiasa membaca buku berhalaman-halaman dan rela terbuka sampai larut hanya untuk menyerap ilmu pengetahuan pun basah Yaa Allah, basah dengan air mata, air mata cinta, kerinduan, kecemburuan. Kelopak mata itu sekarang hanya menjadi waduk, bagi air mata yang tiba-tiba saja bisa jatuh. Tangan dengan jari-jarinya yang sangat biasa menari di atas tuts-tuts keyboard laptop pun telah jarang melakukan kebiasaannya. Tangan dan jari-jari ini tiba-tiba saja hanya menjadi sapu tangan, alat penyeka air mata bagi pipinya yang basah. Tangan ini juga menjadi sangat pasif, seolah tanpa semangat, sehingga hanya terbiasa menengadah untuk memohon keajaiban-Mu atas ujian cinta dan kecemburuan yang kau berikan. Bibir yang sering kali mengatakan wacana-wacana baru tentang ekonomi politik ini pun bisu, setiap saat yang terlontar darinya hanyalah kata-kata cinta, cemburu, rindu. Tubuh ini pun menjadi sangat lemah, mudah sekali sakit…..…lemah sekali…….

Masihkah akan Kau berikan ujian ini pada anak manusia itu Yaa Allah? Sungguh hati anak manusia itu telah lelah Yaa Allah. Setiap kali Kau angkat dia dan Kau bahagiakan dia dari kepedihannya, Kau jatuhkan lagi dia. Kau angkat kembali dia, lalu Kau jatuhkan kembali dia. Begitu seterusnya. Kau berikan dia tangisan yang keras, lalu Kau berikan dia senyuman, lalu Kau berikan lagi tangisan yang lebih keras dari sebelumnya. Kau tenangkan dia dengan hiburan-hiburan, lalu Kau berikan lagi kegelisahan dengan kecemburuan itu padanya. Begitu seterusnya. Kau buat dia menjadi sosok yang tak berharga, kehilangan hatinya, tergantung, tertusuk dari belakang dan bahkan tak punya kuasa untuk mampu melakukan apa-apa menghadapi kondisi seperti ini.

Yaa Allah….. ampuni aku dan segala kesalahanku. Ampuni segala kekuranganku untuk menepati semua janji yang telah aku ucapkan. Ampuni atas kebelum-mampuanku membimbing, menjaga, mengasihi, menyayangi, hamba-Mu yang indah, yang Kau titipkan padaku. Aku mengakuinya Yaa Allah, aku telah menyakitinya dan tidak mempedulikannya. Aku telah membiarkannya sendiri dengan mengerjakan amanah-amanah dan target-target pribadiku.

Tapi aku telah mengakuinya Yaa Allah, aku mengakuinya dan berjanji dengan hatiku sendiri untuk memperbaikinya, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah aku perbuat sebelumnya kepadanya. Aku yakin Kau jauh lebih mengerti bagaimana sakit yang aku rasakan dibanding diriku sendiri, aku mohon Yaa Allah…. Sampai kapan Kau berikan aku cobaan ini Yaa Allah… Kau jauh lebih mengerti titik kelemahanku…. Kecemburuan adalah salah satu titik kelemahanku…. Dan Kau buatkan cobaan dengan titik itu…. Allahu akbar…. Maha Besar diri-Mu Yaa Allah…..

Semoga Kau mendengar curahan hatiku ini Yaa Allah… karena Kau telah mengetahui apa yang akan aku tulis ini, jauh sebelum tulisanku ini terbentuk. Kau Yang Maha Mengetahui apa yang telah terjadi padaku dan akan terjadi padaku, jauh lebih tahu dibandingku. Kau Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jauh melebihi daripada kasih dan sayang yang aku berikan padanya selama ini.

Yaa Allah jangan marah atas tulisan yang aku buat ini. Aku hanya bingung, apalagi yang bisa aku lakukan selain menyerahkan semua urusan pada-Mu lewat doa, tulisan, dan kata-kata. Kau tinggikan derajat orang-orang yang Kau kehendaki, dan Kau rendahkan derajat orang-orang yang Kau Kehendaki.

Afwan Yaa Allah… hati ini telah mengerti dan sadar akan kesalahan yang telah diperbuat….

Apakah Kau berkenan mengakhiri ujian yang kau berikan ini Yaa Allah…..